Usaha perikanan | Budidaya lele | Budidaya ikan | ikan lele

Ada suasana dan hal baru yang telah terjadi di Jombang, tepatnya di dsn.plandaan ds.plandaan kec.plandaan. Tempat atau milik GAPOKTAN PLANDAAN MADANI ramai ditangi oleh para peserta pelatihan budidaya lele. Ternyata diluar dugaan banyak sekali dari golongan peternak yang sudah sukses di bidang lele tersebut, ada juga yang sudah lama berkecimpug di dunia lele sudah lama namun masih gagal, dan ada juga yang bersal dari nol untuk untuk belajar cara beternak lele agar bisa tidak bangkrut disaat harga pakan naik. Oke.. sekarang coba akan saya bahas inti dari acara yang sudah berlangsung tadi pagi.

Guna meningkatkan perbaikan Gizi khususnya bagaimana mendapatkan sumber protein yang murah, dan pemberdayaan masyarakat sebagai suatu usaha memperoleh pendapatan, satu pilihannya adalah pengembangan budidaya perikanan. Meski ide ini kelihatan nya mudah, dalam praktek ternyata tidak sesederhana sebagaimana kita bayangkan. Tingginya angka kematian, kerepotan mengganti air secara periodik atau tingginya biaya pakan (Kosentrat – pellet) adalah masalah – masalah yang mengemuka di lapangan.

Kondisi diperburuk karena mereka yang masuk di dunia kolam ikan sering tidak memiliki konsep yang menyeluruh teta[i lebih lantaran ikutan melihat teman berhasil tanpa berbekal pengetahuan. Mereka berfikir simple bahwa kolam hanya terkait pada penyediaan bak air (Bisa kolam tanah, beton atau terpal), bibit ikan dan kosentrat sebagai pengganti pakan ikan di alam bebas. Alih – alih membayangkan panen, ternyata menuai kegagalan. Tidak sedikit dari para masyarakat kolam yang membiarkan kolamnya kosong, untuk tidak menyebutnya sebagai bangkrut dengan investasi yang percuma.

Ada yang luput dari fikiran ini, bahwa berkolam sebenarnya menyangkut bagaimana membuat ekosistem bagi kesinambungan hidup ikan. Bila ekologi air kolam terpenuhi, seperti di sungai, rawa – rawa, danau dan dilaut, tidak ada yang menabur bibit, mengganti air dan yang memberi makan, ikan – ikan di media alam itu timbuh dan berkembang dengan baik. Dalam kaitan ini yang dimaksud adalah mengembangkan pola berfikir dalam masyarakat bahwa segala sesuatu tindakan dalam perikanan, pertanian, pertanian dan peternakan harus selalu berkonsep kepada sirkulasi ekosistem dan rantai makanan, itu seharusnya yang menjadi basis pola fikir di negara ini. Bila ini yang menjadi fokus, maka berkolam ikan tidak bisa dipahami secara otonom sebagai wilayah perikanan saja, tetapi harus dikembalikan dalam konsep awal yang selama ini kita sudah mempunyai tetapi kita sendiri yang tidak mau memikirkan nya bahkan muli dilupakan yaitu bahwa dalam dunia perikanan, pertanian dan peternakan harus diletakkan dalam konsep yang integral sebagai bagian dari mata rantai ekosistim secara menyeluruh.